Pada masa anak-anak jaman dulu, ketika musim hujan tiba, sawah menjadi tempat petualangan yang penuh keceriaan bagi mereka. Setelah pulang sekolah, anak-anak bergegas menyusuri sawah untuk mencari jangkrik. Aktivitas ini kemudian berkembang menjadi permainan klasik yang sangat diminati, yaitu adu jangkrik. Meskipun terlihat sedikit sadis, namun itulah salah satu bentuk hiburan mereka pada saat itu.
Dalam keterbatasan memiliki sebuah mainan. Mereka berusaha menciptakan hiburan sendiri dari alam sekitar, dan sawah menjadi lahan bagi petualangan mereka. Adu jangkrik menjadi cara yang seru dan interaktif untuk mengisi waktu luang, mereka mengumpulkan jangkrik-jangkrik terbaik, dan kemudian membuat pertarungan yang dengan jangkrik milik sahabatnya.
Tak hanya untuk adu jangkrik, ada juga anak-anak yang mencari jangkrik hanya untuk menikmati bunyinya. Suara khas jangkrik bisa menjadi hiburan saat dirumah. Anak-anak jaman dulu memiliki pengetahuan khusus tentang jenis-jenis jangkrik mana yang memiliki suara lebih keras. Jangkrik jantan menjadi incaran, karena hanya mereka yang mampu mengeluarkan suara.
Anak-anak jaman dulu juga terkenal kreatif dalam hal menyimpan jangkrik. Mereka membuat kandang dari anyaman batang bambu yang disusun menjadi sebuah kotak dan di ikat dengan karet gelang terkadang ada juga yang menggunakan biji mangga kering lalu diambil bagian tengahnya untuk menciptakan tempat khusus bagi jangkrik kesayangan mereka. saat ini masih adakah yang bermain adu jangkrik, atau sebatas memelihara untuk di dengarkan suaranya?