Kenangan masa kecil senantiasa menjadi bagian yang tak tergantikan dalam setiap perjalanan hidup. Waktu yang dihabiskan saat masih anak-anak membentuk sebagian besar kenangan yang terus membekas di hati. Setiap individu memiliki kisah khasnya sendiri tentang masa kecil yang penuh warna.
Bagi generasi tahun 90-an, kenangan mereka seringkali diwarnai oleh kebebasan bermain tanpa ketergantungan pada gadget. Alam menjadi teman setia, menciptakan petualangan mengarungi perjalanan waktu.
Ada satu musim yang sangat dinantikan oleh anak-anak desa jaman dulu, yaitu musim panen tebu. Pada masa itu, jajanan tidak semudah didapatkan seperti saat ini. Di masa panen tebu, anak-anak zaman dulu kerap menghabiskan waktunya di ladang tebu untuk mencari sisa-sisa tebu hasil panen.
Ada satu keunikan anak-anak jaman dulu untuk mengupas tebu, di mana anak-anak zaman dulu terbiasa mengupas tebu dengan giginya. Ketrampilan mengupas tebu dengan gigi menjadi keahlian umum pada masa itu. Meskipun terdengar mengejutkan, pada waktu itu, hal tersebut menjadi suatu kebiasaan yang mencerminkan kecerdikan mereka menghadapi keterbatasan sumber daya.
Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang, yang mungkin jarang merasakan sensasi makan tebu. Bahkan, bisa jadi anak-anak masa kini tidak mengetahui cara menikmati tebu. Di era sekarang, untuk bisa menikmati tebu, cukup dengan membeli dari penjual es tebu.
Momen-momen panen tebu tidak hanya sekadar kenangan, melainkan juga potret hidup yang membangun karakter dan keberanian anak-anak pada generasi tersebut. Adakah di antara kalian yang masih hobi makan tebu sampai saat ini?
